Thursday, May 7, 2015

K3 Api dan Kebakaran

4 Tahapan Kebakaran

Kejadian kebakaran pada umumnya menimbulkan banyak kerugian baik itu korban jiwa maupun kerugian harta benda. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya kebakaran sulit untuk dikendalikan (dipadamkan). Untuk menghindari kerugian yang dimaksud, maka perlu kita kenali sifat-sifat terjadinya (tahap-tahap) kebakaran.

Tahap-tahap kebakaran tersebut antara lain
 :
  1. Tahap Kebakaran Muncul
    • Reaksi 3 (tiga) unsur api (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar).
    • Dapat padam dengan sendirinya apabila api tidak dapat mencapai tahap kebakaran selanjutnya.
    • Menentukan tindakan pemadaman atau untuk menyelamatkan diri.
  2. Tahap Kebakaran Tumbuh
    • Api membakar bahan mudah terbakar sehingga panas meningkat.
    • Dapat terjadi flashover (ikut menyalanya bahan mudah terbakar lain di sekitar api karena panas tinggi).
    • Berpotensi menimbulkan korban terjebak, terluka ataupun kematian bagi petugas pemadam.
  3. Tahap Kebakaran Puncak
    • Semua bahan mudah terbakar menyala secara keseluruhan.
    • Nyala api paling panas dan yang paling berbahaya bagi siapa saja yang terperangkap di dalamnya.
  4. Tahap Kebakaran Reda (Padam)
    • Tahap kebakaran yang memakan waktu paling lama di antara tahap-tahap kebakaran lainnya.
    • Penurunan kadar O2 (oksigen) atau bahan mudah terbakar secara signifikan yang menyebabkan padamnya api (kebakaran).
    • Terdapatnya bahan mudah terbakar yang belum menyala berpotensi menimbulkan nyala api baru secara.
    • Berpotensi menimbulkan backdraft (ledakan yang terjadi akibat masuknya pasokan oksigen secara tiba-tiba dari kebakaran ruang tertutup yang dibuka mendadak saat kebakaran berlangsung).
Gambar di bawah mengilustrasikan tahap-tahap kebakaran dari muncul api sampai kebakaran reda (padam) :
Description: Tahapan Kebakaran.jpg
Tahap - Tahap Kebakaran




Untuk dapat memadamkan api (kebakaran) terdapat beberapa metode/cara berdasarkan teori terbentuknya api (segitiga api) yaitu diantaranya ialah dengan metode pendinginan, isolasi, dilusi, pemisahan dan pemutusan. Masing-masing penjelasannya antara lain :
  1. Pendinginan
    • Menghilangkan unsur panas.
    • Menggunakan media bahan dasar air.
  2. Isolasi
    • Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
    • Menggunakan media serbuk ataupun busa.
  3. Dilusi
    • Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
    • Menggunakan media gas CO2.
  4. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
    • Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
    • Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
  5. Pemutusan Rantai Reaksi
    • Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api.
    • Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).



6 KELAS (KLASIFIKASI) KEBAKARAN MENURUT NFPA (NATIONAL FIRE PROTECTION ASSOCIATION)

Kebakaran diklasifikan (dikelaskan) menurut sumber apinya. Klasifikasi (kelas) kebakaran yang secara umum dirujuk secara Internasional ialah klasifikasi  (kelas) kebakaran menurut NFPA (National Fire Protection Association) Amerika. Riwayat paling akhir, NFPA membagi klasifikasi (kelas) kebakaran menjadi 6 (enam) kelas yaitu : Kebakaran Kelas A, Kebakaran Kelas B, Kebakaran Kelas C, Kebakaran Kelas D, Kebakaran Kelas E dan Kebakaran Kelas K.

Klasifikasi (kelas) kebakaran berguna untuk menentukan media pemadam efektif menurut sumber api / kebakaran, juga berguna untuk menentukan aman tidaknya jenis media pemadam tertentu untuk memadamkan kelas kebakaran tertentu berdasarkan sumber api/kebakarannya. Tabel di bawah memberikan penjelasan singkat mengenai klasifikasi (kelas) kebakaran berdasarkan NFPA beserta media pemadam efektif dan aman digunakan
 memadamkan kebakaran berdasarkan kelas kebakaran masing-masing.

KELAS
KEBAKARAN
PEMADAM
Description: Kebakaran Kelas A
Padat Non Logam
Kertas, Kain, Plastik, Kayu
Description: Media Pemadam Kebakaran Kelas A
Air, Uap Air, Pasir, Busa, CO2, Serbuk Kimia Kering, Cairan Kimia
Description: Kebakaran Kelas B
Gas/Uap/Cairan
Metana, Amoniak, Solar
Description: Media Pemadam Kebakaran Kelas B
CO2, Serbuk Kimia Kering, Busa
Description: Kebakaran Kelas C
Listrik
Arus Pendek
Description: Media Pemadam Kebakaran Kelas C
CO2, Serbuk Kimia Kering, Uap Air
Description: Kebakaran Kelas D
Logam
Aluminium, Tembaga, Besi, Baja
Description: Media Pemadam Kebakaran Kelas D
Serbuk Kimia sodium Klorida, Grafit
Description: Kebakaran Kelas E
Radioaktif
Bahan-Bahan Radioaktif
<Belum Diketahui Secara Spesifik>
Description: Kebakaran Kelas K
Bahan Masakan
Lemak dan Minyak Masakan
Description: Media Pemadam Kebakaran Kelas K
Cairan Kimia, CO2




BAHAYA DAN KERUGIAN KEBAKARAN

Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak diinginkan dan umumnya bersifat merugikan dan sulit dikendalikan.

Kebakaran baik kecil maupun besar terdapat bahaya di dalamnya yang seyogyanya kita ketahui di antaranya ialah :
  1. Api (jilatan api yang dapat membakar kulit/tubuh).
  2. Suhu panas (dapat menyebabkan hipertermia).
  3. Asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan mengganggu pengelihatan).
  4. Gas-gas beracun (dapat menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya).
  5. Runtuhan bangunan (dapat menimpa korban yang terjebak di dalamnya sewaktu-waktu).
  6. Ledakan (bahan mudah meledak di sekitar area kebakaran dapat melukai apa saja di dekatnya).
  7. Dsj.
Di samping bahaya kebakaran di atas, kebakaran juga dapat menimbulkan kerugian yang diantaranya ialah sebagai berikut :
  1. Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).
  2. Material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan kejadian kebakaran).
  3. Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian kebakaran, efek termal kebakaran serta peningkatan gas CO2 dan polusi).
  4. Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu berjalannya bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
  5. Sosial (PHK massal dikarenakan kebangkrutan bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
  6. Dsj.



FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak diinginkan dan umumnya bersifat merugikan dan sulit dikendalikan.

Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya kebakaran diantaranya ialah :
  1. Faktor terjadinya kebakaran karena alam :
    • Petir (misal : sambaran petir pada bahan mudah terbakar).
    • Gempa bumi (misal: gempa bumi yang mengakibatkan terputusnya jalur gas bahan bakar)
    • Gunung meletus (dikarenakan lava pijar yang panas membakar tumbuhan kering disekitarnya).
    • Panas matahari (misal : panas matahari yang memantul dari kaca cembung ke dedaunan kering di sekitarnya).
    • Dsj.
  2. Faktor terjadinya kebakaran karena manusia :
    • Disengaja (pembalakan liar, balas dendam, dsj).
    • Kelalaian (lupa mematikan tungku pembakaran saat akan meninggalkan rumah, dsj).
    • Kurang pengertian (membuang rokok sembarangan, merokok di dekat tempat pengisian bahan bakar, dsj).
  3. Fartor penyebab kebakaran karena binatang : tikus, kucing dan binatang peliharaaan lainnya yang berpotensi menimbulkan kebakaran akibat terdapat sumber api di sekitar rumah tanpa pengawasan, dsj.
Oleh karena sifat kebakaran dimana mengakibatkan banyak kerugian, maka untuk mencegah terjadinya kebakaran dapat diupayakan langkah-langkah berikut :
  1. Mengadakan penyuluhan mengenai bahaya kebakaran dari pemerintah kepada masyarakat.
  2. Pengawasan bersama terhadap segala potensi-potensi kebakaran secara bersama-sama saling mengingatkan.
  3. Menyediakan sarana pemadam kebakaran aktif maupun pasif di area yang berpotensi tinggi terjadi kebakaran.
Dengan demikian dapat diupayakan pencegahan kebakaran secara dini.

JENIS-JENIS APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) / TABUNG PEMADAM

Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) diklasifikasikan menurut beberapa kategori, antara lain menurut Kelas Kebakaran, Media Pemadam, Konstruksi, Peletakan (Penempatan) serta menurut Kapasitasnya.

Tabel di bawah menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis-jenis APAR / Tabung Pemadam :
KATEGORI
JENIS APAR
Kelas Kebakaran
  1. APAR A (Kebakaran Padat Non-Logam).
  2. APAR B (Kebakaran Gas/Uap/Cairan Mudah Terbakar).
  3. APAR C (Kebakaran Listrik).
  4. APAR D (Kebakaran Logam).
  5. APAR K (Kebakaran Bahan Masakan).
  6. APAR Kombinasi (ABC;AB;BC;BK).
Media Pemadam
  1. APAR Air.
  2. APAR Uap Air.
  3. APAR Busa.
  4. APAR Serbuk Kimia Kering.
  5. APAR Cairan Kimia.
  6. APAR Gas CO2.
  7. APAR Halon (sekarang dilarang karena efek rumah kaca)
Konstruksi
  1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung APAR untuk mengeluarkan isi tabung APAR).
Description: APAR Kartu Gas
  1. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan tabung APAR).
Description: APAR Tabung Bertekanan Tetap
Penempatan
  1. APAR Gantung.
  2. APAR Troli (Roda Dorong) untuk APAR kapasitas besar.
Kapasitas
  1. APAR 0.6 kg s.d. APAR 90 kg




PENGERTIAN (DEFINISI) API DAN KEBAKARAN

Pengertian (Definisi) Api ialah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar) yang menghasilkan panas dan cahaya. Ilustrasi unsur api dapat dilihat sebagaimana pada gambar segitiga api.
Description: Segitiga Api
Segitiga Api
Sedangkan pengertian (definisi) Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit untuk dikendalikan.
Kebakaran juga termasuk dalam salah satu kategori kondisi/situasi darurat di lingkungan Perusahaan baik dari luar maupun dalam lokasi tempat kerja.




SYARAT PENEMPATAN DAN PEMASANGAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) / TABUNG PEMADAM

Penempatan Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) diatur melalui Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. Persyaratan tersebut antara lain :
  1. Mudah dilihat, diakses dan diambil serta dilengkapi dengan tanda pemasangan APAR / Tabung Pemadam.
  2. Tinggi pemberian tanda pemasangan ialah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas satu atau kelompok APAR bersangkutan (jarak minimal APAR / Tabung Pemadam dengan laintai minimal 15 cm).
  3. Jarak penempatan APAR / Tabung Pemadam satu dengan lainnya ialah 15 meter atau ditentukan lain oleh  pegawai pengawas K3 atau Ahli K3.
  4. Semua Tabung Pemadam / APAR sebaiknya berwarna merah.
Syarat Tanda Pemasangan APAR / Tabung Pemadam :
  1. Segitiga sama sisi dengan warna dasar merah.
  2. Ukuran tiap sisi 35 cm.
  3. Tinggi huruf 3 cm berwarna putih.
  4. Tinggi Tanda Panah 7.5 cm berwarna putih.
Description: Tanda Pemasangan APAR (Tabung Pemadam)
Tanda Pemasangan APAR / Tabung Pemadam

Syarat Pemasangan Tanda APAR / Tabung Pemadam pada kolom (tiang) bangunan :
Description: Syarat Pemasangan Tanda APAR pada kolom bangunan
Tanda Pemasangan APAR / Tabung Pemadam Pada Kolom (Tiang) Bangunan




TATA CARA PENGGUNAAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) / TABUNG PEMADAM

Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang untuk memadamkan apipada mula terjadi kebakaran (berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan). Dan berikut ialah tata cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam :
  1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
  2. Arahkan selang ke titik pusat api.
  3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
  4. Sapukan secara merata sampai api padam.
Description: Tata Cara Pengguanaan Tabung Pemadam
Yang perlu diperhatikan :
  1. Perhatikan arah angin (usahakan searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif mengarah ke pusat api.
  2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.

VIDEO SIMULASI PEMADAMAN API MENGGUNAKAN TABUNG PEMADAM (APAR)

Berikut adalah vide Simulasi Pemadaman Api Menggunakan Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Durasi Video : 10 (sepuluh) detik.

Tata cara penggunaan tabung pemadam (APAR / Alat Pemadam Api Ringan) antara lain :
  1. Tarik pin pengunci tuas tabung pemadam.
  2. Arahkan selang pemadam ke titik sumber api.
  3. Tekan tuas tabung pemadam.
  4. Sapukan semprotan selang secara merata.
Perhatian untuk keselamatan dan efektifitas pemadaman :
  1. Perhatikan arah angin (usahakan searah dengan arah angin) supaya media pemadam praktis menuju titik sumber api dan supaya lidah api jauh dari anggota tubuh petugas pemadam.
  2. Ketahui sumber penyebab kebakaran untuk menentukan jenis media pemadam efektif untuk sumber api tersebut.
  3. Tambahan Informasi : Tahap-tahap kebakaran.

http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/p/peta-situs.html

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews